Ada perbedaan mengeja nomer telepon antara masyarakat Jawa dan Sumatera. Hal ini saya sadari ketika pulang ke kampung halaman di Sumatera Barat.
Saat itu saya disuruh abang menyebutkan sebuah nomor telepon seorang kawan. Saya menyebutkannya dengan mengeja 12 angka tersebut dengan deretan 3 angka.
Sehingga abang saya pun bingung dan akhirnya dengan kesal dia ngajarin saya bagaimana caranya mengeja nomor handphone yang benar menurut orang Sumatera. Yaitu mengejanya dengan deretan 4 angka.
Maksudnya bagaimana?
Misalnya masyarakat Jawa, mereka mengeja nomor telepon seperti ini: 081-xxx-xxx-xxx. Hal yang demikian tidak berlaku di Sumatera. Sebab kami mengejanya dengan cara yang berbeda. Yaitu 0812-xxxx-xxxx.
Kira-kira mana yang benar ya?
Barangkali tidak ada yang betul-betul benar. Pengejaan nomor telepon itu kolektif. Di daerah lain bisa jadi berbeda, bervariasi dan kita tidak bisa menyalahkan.
Seperti halnya format penomoran telepon itu di berbagai negara. Misalnya di Indonesia, formatnya begini: +AA-BBB-XXXXXX.
Ada yang bisa jelaskan?
Untuk lebih jelasnya, saya sudah membaca artikelnya di situs Quora. Silahkan membaca, jika selama ini juga mempertanyakan Bagaimana cara menentukan deretan angka pada nomor telepon seluler?
Tapi sayangnya, itu adalah format penomoran, bukan pengejaan.
Sebelum pandemi saya cukup mudah beradaptasi di pulau Jawa, sehingga saya pun akhirnya ikut-ikutan mengeja dengan 3 deretan angka.
Tapi saat pulang kampung kemaren, saya malah balik ke kebiasaan lama. Mengejanya dengan 4 deretan saja hingga sekarang, ketika saya sudah kembali ke Semarang.
Hal ini sangat menyiksa ketika ada pelanggan yang ingin beli pulsa. Saya merasa kelelahan karena mesti mengetik dengan 3 deretan angka, rasanya buang-buang waktu, sebab itu berarti saya perlu mendengarnya sebanyak 4 kali.
Toh, menyebut dengan deretan 4 angka tempo waktunya tak jauh berbeda dengan 3 angka, bahkan terasa lebih singkat, karena kita mengejanya hanya sebanyak 3 kali saja.
