Bagi keluarga kelas menengah. Anggaran paling meresahkan itu adalah rokok. Sadar, tidak sadar, kebutuhan suami dan anak terhadap rokok tiap hari sangat bisa melebihi kebutuhan pokok yang biasa ibu beli di pasar tiap minggu.
Maka, rokok bisa dibilang adalah privilese tersendiri. Tak semua orang merokok, tak semua orang menyukai perokok. Bukankah begitu juga dengan mereka yang merajai identitas diatas orang lain?
Tapi mari berbicara tentang kebiasaan perokok.
Perokok biasanya tak membuang puntung rokoknya sembarangan, seperti asal melempar ke tempat sampah. Dimana bisa saja terjadi kebakaran.
Mereka kadang mematikan api dipuntungnya dulu, lalu kemudian menaruh di asbak. Jika diluar bisa dibuang ke selokan atau dibuang ke jalanan atau diinjak-injak dulu sampai mati.
Lalu bagaimana dengan bungkus rokok? Kalau habis ya tinggal dibuang ke tong sampah atau di koleksi. Tapi jika itu saya, jika punya peralatan seperti pisau cutter atau semacamnya. Saya bakal bikin asbak rokok sederhana dari bungkus rokok.
Seperti yang bisa dilihat di gambar.
