Sebetulnya ini berita yang saya baca tadi pagi. Tentang nama-nama mahasiswa UNILA yang ketahuan nyuap rektor supaya masuk ke perguruan tinggi.
Berita perihal ini sudah kadung viral jauh-jauh hari? Saya sempat membahasnya dengan beberapa teman. Kami sama-sama ilfeel. Tentu.
Mentang-mentang orang kaya, mau-maunya nyogok cuma buat masuk ke perguruan tinggi. Menurut saya sih, perguruan tingginya biasa saja. Tidak terlalu bergengsi. Tapi kok mau bayar dengan harga tinggi ya?
Tak tanggung-tanggung. Dari dua puluh tiga anak itu justru merupakan mahasiswa-mahasiswa titipan dari seorang menteri dan beberapa dari kalangan DPR serta pejabat daerah lainnya.
Bagi saya berita ini harusnya jadi headline. Kalau perlu sebutkan nama-nama mahasiswa seharga titipan amplop tersebut di televisi Sebab, eksekusi publik semacam ini penting adanya.
Satu lagi, kalau bisa sih pejabat-pejabat yang tidak jujur ini di copot... ya... lebih bagus lagi...
Hmmm padahal harusnya orang kaya itu pada pinter-pinter dengan Privilese yang dimiliki. Tapi ya sudahlah...
Lagipula hal semacam ini bukan sesuatu yang baru. Misalnya dulu, jual beli ijasah di universitas. Lebih parah lagi malah!
Kita, yang imannya tak sekokoh gunung atau sekuat bebatuan cadas. Bisa saja tergoda menghambur-hamburkan uang untuk jalan singkat yang nantinya cuma jadi tabungan maksiat.
Sayangnya, saya gak punya banyak uang untuk dihambur-hamburkan haha.
Dan jangan sampai lah, sudah miskin... Maksiat jalan terusss. Hadeh!
