Warteg Juga Harus Punya Manajemen

Ihsanul Fikri
0


--

Saya menyukai hal-hal yang termanajemen dengan baik. Yang berarti, segala hal yang memiliki pola yang jelas. Segala sesuatu yang tersusun rapi. Tapi untuk mencapainya menjadi bagian dari diri sendiri agaknya butuh waktu lama. Saya dikenal orang sebagai pria urakan, troublemaker dan kasarnya “udik”.

Tapi tetap saja, saya menyukai hal-hal yang tertata rapi. Seperti ketika ke minimarket atau perpustakaan. Melihat barang pun buku yang tersusun dan berjejer pada tempatnya memberi kesan yang menyenangkan.

Ketika diajak oleh seorang kawan ke sebuah warteg di bilangan pasar ngaliyan. Saya menemukan warteg tersebut termanajemen dengan baik. Sayangnya, saat itu hanya sempat memotret etalase yang bertuliskan menu-menu makanan, bukan potret warteg secara keseluruhan.

Pengadaan nama menu makanan sangat membantu bagi saya yang tak terlalu mengenal masakan  Jawa. Selain etalase yang termanajemen dengan baik. Juga disediakan dua bangku plastik untuk mereka yang tidak makan di tempat. Tepatnya di teras, disamping etalase.

Meski warungnya kecil, hanya sebesar 4x4. Tapi ruang sempit itu memberi kenyamanan. Sebab sekelilingnya tertata rapi. Mulai dari penataan dapur, etalase, tempat duduk pembeli hingga tempat cucian piring. Tak hanya rapi yang menjadi nilai warteg tersebut, namun juga kebersihan. Wajarlah teman saya tadi mengajak makan disana, yang lokasinya jauh dari kosan kami. 

--

Saya rasa, selain cita makanan yang lezat dan murah. warteg juga harus punya managemen tersendiri. 


Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)
Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !